Soa-soa Layar. Kadal asli Indonesia ini berasal dari daerah Indonesia
Timur, seperti Sulawesi (Latimojong, Tempe, Pampama, Palopo, Makasar,
Poso, dan Manado), serta tersebar di beberapa daerah lain, seperti
Kepulauan Togian, Buton, Ambon, Seram, Bacan, Ternate, Halmahera,
Waigeo, Papua, dan Filipina.
Soa-Soa layar dapat tumbuh hingga mencapai ukuran lebih dari 1 meter dan Satwa ini mampu hidup hingga
usia 15 tahun atau lebih.
Tubuh dilengkapi dengan kaki yang kuat dan ekor yang panjang. Berbeda
dengan tokek dan cicak, Soa-soa tidak dapat memutuskan ekornya untuk
mengelabui pemangsa. Sebagai gantinya, Soa-soa akan mengembangkan gelambir kulit di
lehernya, agar terlihat lebih besar, untuk menakuti pemangsa atau hewan
kompetitor lainnya.
Ciri fisik Soa-soa layar tergolong unik. Sepanjang punggungnya
ditumbuhi duri-duri kecil. Pada hewan jantan, bagian pangkal ekor
dilengkapi dengan layar tinggi yang bentuknya mirip layar perahu
tradisional Hongkong. Layar ini digunakan untuk memikat betina saat
musim kawin tiba.
Soa-soa jantan hidup berkelompok dengan beberapa ekor betina. Reproduksi
dilakukan dengan cara bertelur (ovipar). Sarang terletak di atas tanah
yang terbuat dari kumpulan serasah daun dan ranting. Jantan bersifat
territorial yang menguasai area dengan luasan tertentu. Daerah kekuasaan
ini dipertahankan dari pejantan lainnya. Ketika memasuki masa kawin, Soa-soa jantan
akan berperilaku agresif dan bertarung untuk memperebutkan Soa-soa
betina. Telur yang dihasilkan oleh Soa-soa betina umumnya antara 5
hingga 9 butir setiap tahun.
Soa-soa Layar hidup di pepohonan sekitar aliran sungai atau kolam
yang ada di hutan. Mereka termasuk hewan Herbivora hidup dengan mengonsumsi tanaman, daun-daunan,
dan buah-buahan. Selain itu, kadal bersirip ini juga memakan serangga,
kaki seribu dan anak burung
hingga mamalia kecil.
Tetapi bagi pemula sangat tidak di anjurkan untuk memelihara soa layar,
Karena soa layar memiliki karakteristik yang jumpy. Tidak seperti
iguana yang memiliki karakteristik lebih anteng.
Soa
layar juga merupakan hewan yang mudah stres, biasanya dikarenakan oleh
adaptasi tempat baru dan kandang baru yang dapat menyebabkan soa mogok
makan dan berakhir kematian.
Soa-Soa layar dibagi menjadi beberapa jenis dan lokality :
1. Soa layar Hydrosaurus Amboinensis
Soa-soa layar Hydrosaurus amboinensis adalah kadal semi akuatik
terbesar dalam familia Agamidae. Sepintas, bentuk tubuhnya lebih
menyerupai miniatur dinosaurus atau naga dari pada kadal sehingga dalam
bahasa Inggris disebut sail-fin dragon atau sail-fin lizard.
Soa layar jenis ini memiliki warna kecoklatan dibagian kepala, dan
kehitaman di badan. Hydrosaurus juga memiliki cula dikepalanya, dan
karena alasan inilah juga disebut Indonesian Giant Sailfins Dragon. Habitat asli soa layar jenis adalah dikepulauan Sulawesi.
Perbedaan antara Soa layar jantan dan betina terletak di layar
di pangkal ekor. Soa jantan memiliki layar yang lebih tinggi di banding
soa layar betina.
Soa Layar Amboinensis jantan
Soa Layar Amboinensis betina
2. Soa Layar Hydrosaurus Weberi
Ciri soa layar jenis hydrosaurus weberi adalah warnanya yang
kehijauan. Ukuran hydrosaurus weberi juga tidak sebesar jenis soa layar
lainnya. Ukuran soa layar hydrosaurus weberi dewasa maksimal 90 hingga
100 cm.
Habitat asli soa layar adalah di Maluku, tepatnya di ternate, ambon, mangole, sula.
Soa Layar Hydrosaurus Weberi Jantan
3. Soa Layar Hydrosaurus Pustulatus
Soa-soa Filipina atau Hydrosaurus Pustulatus memiliki sebaran terbatas di bagian utara negara
tersebut. Soa-soa ini berukuran besar dan termasuk jenis kadal yang
sangat indah karena memiliki warna kebiru-biruan pada permukan kulitnya.
Soa Layar Hydrosaurus Pustulatus jantan
Sekian sedikit perkenalan dari hewan asli Indonesia satu ini. Semoga bermanfaat.
SALAM LESTARI...
Referensi : berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar